Minggu, 22 April 2012

Last Day

Last Day




Title            : Last Day
Author         : Bubble Girl
Genre         : Friendship,misteri
Cast            : Anisa ChiBi,SNSD YoonA,Morgan Smash


[Senyumnya…Tawanya…Tangisnya…genggaman tangannya…pelukannya…kenapa aku membayangkan dia terus?Sahabatku,sahabat baikku…]

Namaku Anisa,usiaku 18th,aku seorang gadis biasa,tidak kaya,pintar maupun cantik,tapi aku selalu merasa hidupku itu sempurna,aku memiliki keluarga yang begitu perhatian padaku,mama,papa lalu Morgan kakakku yang berbeda 3 th dariku.

Namun,aku tambah merasa sempurnya karena aku memiliki seorang sahabat,Im YoonA,aku mengenalnya saat aku masuk SMA,dia seorang gadis yang baik,dia selalu memikirkan perasaanku,tak peduli dengan keadaannya yang sering sakit-sakitan.Ya,YoonA dari dulu sering sakit,orangtuanya bercerai dan dia tinggal sendirian di apartementnya…perbedaanku dan YoonA,YoonA terlahir dari keluarga kaya,anak satu-satunya,namun orangtuanya bercerai 2 tahun lalu dan YoonA hanya tinggal sendirian,aku sangat kasihan padanya,apalagi dia mengidap penyakit asma.Aku merasa ingin melindunginya,terkadang aku sangat ingin menyuruh dia pindah kerumahku,tapi dia menolak karena alas an ‘takut merepotkan keluargaku’.YoonA,gadis itu…ahh,sangat sulit ditebak,sifatnya itu sedikit kerasa kepala dan pendiam…bahkan hari ini dia tampak sedih dan pucat.Aku menghampiri YoonA yang hanya duduk sendiri dipojok kelas sambil menulis sesuatu dibuku bindernya yang berwarna hitam.

“YoonA…Kau kenapa?”tanyaku.
“Aku ga apa kok!”kata YoonA sambil menutup bindernya.
“Kau sakit?”tanyaku khawatir.
“Tidak…”dia tersenyum lalu memegang tanganku.
“Anisa….aku rindu mama dan papaku.”Kata YoonA.

“Mereka pasti merindukanmu juga…”Kataku seolah menghiburnya,walau aku sempat berfikir bahwa orang tua YoonA sangat jahat,mereka egois,meninggalkan YoonA sendirian dan sampai sekarang belum menemui anak satu-satunya yang kesepian ini,mereka hanya transfer uang tanpa menanyakan kabar sekalipun…

“Sebenarnya aku sangat ingin terlahir kembali Nisa…”Kata YoonA tiba-tiba.
“Sudahlah Yoon,ada aku disini…kalau kau terlahir kembali,mungkin kau tidak akan mengenalku…kau ingin meninggalkanku?”tanyaku.

“Tidak…”dia tersenyum manis lalu aku memeluknya.

Aku berjalan pulang bersamanya,dia memegang tanganku erat,rasanya dia tak ingin melepaskanku,begitupun aku…angin berhempus membuat suasana sangat kaku.Kami duduk dipinggir jalan,didepan sebuah toko baju yang sudah 10th kosong.

“Mau kerumahku?”Tanya YoonA.
“Aku mau membantu ibuku memasak,hari ini Kak Morgan diterima diuniversitas.”Kataku.
“Wah…benarkah?Universitas mana?”Tanya YoonA antusias.
“Universitas Indonesia…kakakku menghabiskan tabungannya untuk masuk kesana…”Jelasku.
“Kak Morgan benar-benar pintar,sudah tampan,pintar pula…hihihi”puji YoonA.
“Kau?Suka sama kak Morgan?”tanyaku.
“Hmm…sedikit…”Jawab YoonA agak malu-malu.
“Waaa?Aku setuju sekali!”Aku heboh sendiri.
“Kan sedikit…”
“Bohong!”
“Iya,hanya mengagumi saja kok!”
“Ah masa?!”godaku.

“Yasudah kalau tidak percaya…”Kata YoonA cemberut.Aku hanya tertawa puas setelah menggodanya.Aku tau dia suka sama Kak Morgan,aku sudah tau dari dulu,aku bisa melihatnya dari mata YoonA,aku juga bisa merasakan kalau sekarang dia sedang mendapat masalah,tapi aku enggan menanyakan itu,aku takut dia sedih lagi…

“Iya,aku menyukai Kak Morgan!”Kata YoonA tiba-tiba,dengan cepat aku menoleh kearahnya.
“Haaa?”Kagetku,dia benar-benar jujur saat ini.
“Jujur saja,aku menyukainya dari dulu…maaf tidak memberitahumu,Nis…”kata YoonA.
“Kenapa tidak bilang dari awal?”Heranku.

“Aku hanya tidak mau kau menganggap kita bersahabat seperti ini,karena aku ingin dekat dengan kak Morgan…”kata YoonA,wajahnya murung…

“Padahal kalau kau bilang dari awal,aku akan sering mengajakmu kerumahku…sudah ku bilang kau tinggal dirumahku saja…”tegasku.

“Tidak!Aku tidak mau merepotkan kalian saja…”Kata YoonA.

“Kau tidak merepotkan,bahkan kami sangat senang kalau kau tinggal dirumahku.”kataku sambil memegang bahunya.

“Sudahlah…Oiya,aku sangat ingin melihat kak Morgan,tante sama om.”Kata YoonA.

“Ayo kerumahku,kita rayakan bersama!”Ajakku sambil menarik tangannya.
“Ayo!!”ajak YoonA sambil tersenyum manis.


“Anisa,kau sudah pulang?”Tanya ayah yang sedang menyapu didepan rumah.
“Selamat siang om!”Sapa YoonA.
“YoonA?Ayo ayo masuk,aduh maaf rumah berantakan!”Kata ayah.
“Ah,tidak apa-apa om,rumahku juga berantakan.”Kata YoonA.Kami pun masuk kedalam,bunda menyambut YoonA dengan baik…kami pun membuat makanan bersama,aku senang melihat YoonA tertawa puas seperti itu,ayah dan bunda benar-benar hebat bisa membuat candaan seperti ini…

“Aku pulang….”Kak Morgan memasuki rumah.
“Lho?Ada tamu rupanya?”kaget kak Morgan,aku bisa melihat ekspresi YoonA yang tersipu malu ditatap oleh kak Morgan.
“Ehheemmm…”aku berdehem sehingga membuyarkan suasana.

“Kalian masak?Wah,makan besar ini.”Kata kak Morgan yang perutnya pasti sudah bersenandung.
“Morgan…ganti baju dan cuci tangan dulu!”Suruh bunda.
“Iya bun…”Kata kak Morgan lalu berjalan menuju kamarnya.

“Kak Morgan memang seperti itu,dari dulu ga pernah bersikap dewasa…”Kata bunda.
“Iya tante,dia memang seperti itu,selalu saja…”kata YoonA.

“YoonA…mama sama papa kamu bagaimana kabarnya?”Tanya bunda,senyum YoonA memudar,aissh…kenapa bunda menanyakan hal seperti itu sih?

“Ah,mereka…masih belum member kabar…”Kata YoonA.
“Ya Tuhan…mereka itu bagaimana sih?Masa anak ditinggalkan seperti ini?Mereka bercerai yang menjadi korban kan anak…Kok ada orang tua macam itu?”keluh bunda.

“Bunda!!”bentakku,bunda terdiam kaget.

“Ah sudahlah…mereka memang orangtua yang tidak bertanggung jawab…”kata YoonA..Ya Tuhan,dia tabah sekali…dia benar-benar gadis yang sabar…YoonA,kau hebat.

“Kau tenang saja,ada kami,anggap saja kami ini keluargamu,kami siap menjadi orangtua angkatmu…kami sudah menganggapmu anak kami sendiri…”Kata ayah,tapi tiba-tiba YoonA meneteskan airmata.

“Sudahlah YoonA…”aku memeluknya.

“Terima kasih om,tante…”kata YoonA sambil mengelap airmatanya.

“Ada apa ini?”Tanya kak Morgan tiba-tiba datang.

“Ga ada apa-apa,ayo sudah kita makan…”kata ayah,kak Morgan menatapku heran,aku hanya menggeleng,lalu kak Morgan menatap YoonA,seperti member isyarat ‘Semangat’…YoonA hanya tersenyum.

Kamipun makan bersama,Ya,walau makanan yang kami sajikan tidak semewah makanan mahal,tapi aku harap YoonA menyukai ini…aku lihat juga,YoonA membuat spaghetti.

“Ayo kita bersulang untuk Morgan yang sudah diterima diuniversitas.”kata ayah.
“Cheerrrss…!!!”kompak kami dan kamipun bersulang.

“Kak,aku buatkan spaghetti…ini!”YoonA memberikan sepiring spaghetti.
“Wah,terimakasih YoonA.”Kata kak Morgan menerima dengan senang hati.Lalu kak Morgan mencoba spaghetti buatan YoonA.

“Ahh,,enak sekali…”Kata Kak Morgan.

“Benarkah?”Tanya YoonA tak percaya.
“Iya!”kak Morgan mengangguk mantab.
“Aku mauuu…”rengekku.

“Aku buat 4 porsi kok…hehehe…ini…”YoonA menyodorkan 2 piring spaghetti dari dapur.
“Ku piker ini special untukku.”keluh kak Morgan.

“Tapi untuk kak Morgan,aku buat dengan rasa special!”Kata YoonA,aku tersenyum mendengarnya,rasa apalagi selain cinta.
Hahaha…kami tertawa bersama hingga malampun tiba.2 jam bersama,YoonA membuka HPnya entah melihat jam atau sms.

“Sudah malam…saya pamit pulang dulu ya!”Kata YoonA.
“Jangan pulang mala mini,menginap saja hari ini…”kata bunda.

“Bahaya seorang gadis pulang jam 9 malam.”kata ayah.
“Tidak bisa,aku harus pulang.”kata YoonA.
“Kenapa?”Tanya bunda.
“Ada yang mencariku diapartement,pasti teman papa…”kata YoonA.

“Biar aku antar sampai halte bis ya?”kata kak Morgan.
“Iya.Semuanya,aku pulang dulu ya,terima kasih untuk semuanya.Aku benar-benar senang hari ini,kalian adalah keluargaku,terimakasih banyak.”kata YoonA.

“Hati-hati dijalan ya”kata bunda.Akupun berlari lalu memeluknya.
“YoonA…aku menyayangimu…”kataku sedikit berbisik.
“Terimakasih Anisa…”Kata YoonA.Akupun melepas pelukannya lalu melihat YoonA pergi bersama kak Morgan.YoonA…kenapa perasaanku seperti ini?Aku merasa ini adalah pelukan terakhir kita.


Aku sampai disekolah,aku tidak melihat sosok YoonA dibangkunya,tidak biasanya dia datang telat,atau aku terlalu cepat?

“Anisa!!”temanku,mengagetkanku.
“Aiisshh…Cherly…ada apa?”tanyaku.
“Kau mencari YoonA?”Tanya Cherly.
“Iya…kemana dia?”tanyaku.

“Dia…dia…bunuh diri…”Kata Cherly.Aku terdiam sejenak,bunuh diri?
“Hahaha…jangan konyol!”tawaku.

“Ini…”Dia memberiku sebuah foto…aku terbelalak melihatnya…Foto YoonA sedang tergeletak dipinggir jalan dengan darah dimana-mana…tiba-tiba dadaku sesak menerima ini…

“Ga mungkin…ini pasti bohong…dari mana kamu dapat semua ini?”tanyaku histeris membuat semua murid menghampiri kekelasku.
“Ayahku polisi,hiks…aku baru tau tadi pagi…dia bunuh diri dari lantai 23 diapartementnya,aku sempat ga percaya…tapi…”Cherly menangis.

“Hentikan…ini ga mungkin terjadi,YoonA,tidak mati…ini bohong…”teriakku histeris air mata tak bisa kutahan lagi…

“Anisa…sudaaahh!!”Kata teman-temanku.
“Aiish,berisik!Ini ga mungkin terjadi!!!Kalian tau tidak,YoonA tidak mungkin melakukan ini…Gak mungkiiiiinnnnnn!!!”Teriakku.

“Ayo aku antar kerumah sakit,untuk melihat jasad YoonA!”Ajak Cherly.Aku terus menangis tak berhenti.

Aku terduduk dibangku,lalu Cherly mengajakku masuk…ruang jenazah?

Aku terdiam melihat sosok YoonA yang masih mengenakan seragam,wajahnya pucat,dan banyak darah kering ditiap bajunya.YoonA?Kau kah itu?Kau yang sedang tertidur pulas disitu?Kau tidur selamanya?Hiks hiks,tega sekali kau melakukan ini YoonA!

“YoonA…..Im YoonAaaaaa…!!!!Banguuunn…ini aku…ayo cepat bangun…Jangan seperti ini!!”Aku berteriak sambil menangis,Cherly memelukku.

“Sudah Anisa…sudah…hiks”Kata Cherly.
“YoonAaaa!!!!....Hiks…”aku menangis lalu terduduk dilantai,tiba-tiba datang beberapa wartawan dan polisi.Akupun duduk dipeluk Cherly.

“Im YoonA 18th,tewas bunuh diri dari lantai 23.Mungkinkah dia tewas karena depresi?Dengar-dengar orangtuanya bercerai dan meninggalkannya sendiri diapartement selama 2 tahun?”Tanya wartawan.

“Kami belum bisa memastikan alas an dia bunuh diri,tapi kami sedang mencoba menghubungi orangtuanya.Namun sangat sulit,ibunya sudah menikah lagi dengan orang amerika dan tinggal disana dan memiliki anak,sementara ayahnya pergi bersama keluarga barunya ke Singapore…hanya itu yang bisa kami dapatkan,selebihnya kami masih belum bisa memastikan.”kata polisi.

“Lalu bagaimana dengan temannya?”Tanya wartawan,lalu beberapa detik kemudian menoleh kearahku.

“Apakah anda teman Im YoonA?tanya wartawan.

“Iya…”Jawabku lesu.

“Apa yang anda tau tentang Im YoonA?Apa anda tau alas an YoonA bunuh diri?”Tanya wartawan.

“Dia sahabatku…aku tidak tau.”akupun berjalan pergi,kulihat Cherly berusaha mengejarku.Aku terus berlari dan melihat sisa darah YoonA diapartementnya,aku tidak boleh masuk,masih banyak polisi dan wartawan.Dan aku menatap keatas gedung…YoonA…

Aku berlari kerumah,berderai air mata…aku langsung memeluk bundaku.Bundaku menangis sepertinya bunda sudah tau berita kematian YoonA.Aku menangis sejadi-jadinya,begitupula bunda,ayah sedang duduk termenung.
“Anisa…kau harus sabar ya!”kata bunda.
“Tidak bisa!Bunda…YoonA sudah pergi bun…hiks…bagaimana??”aku masih menangis.
“Sudah Anisa…sudah…”kata bunda menangis.

“Andai aku bisa menahannya agak tidak pulang…”kata ayah

“YoonA…Hiks…”aku menangis.Demi Tuhan,aku akan beri pelajaran pada orang yang menyebabkan YoonA bunuh diri.


Pemakaman YoonA,orangtuanya masih belum datang…

Aku melihat peti mati sudah dikuburkan…ternyata perasaanku benar,hari itu benar-benar hari terakhir kami bersama…tapi aku masih tidak percaya bahwa YoonA bunuh diri.Kak Morgan…dia orang terakhir yang ditemui YoonA,aku akan menanyakannya.

“Kak,kau mengantar YoonA sampai mana?”tanyaku sambil berjalan pulang kerumah.

“Sampai halte bis…aku tidak menyangka dia melakukan ini.”kata kak Morgan,tapi dari raut wajahnya dia seperti menyembunyikan sesuatu.

“Apa YoonA berkata sesuatu?”tanyaku.

“Hmm tidak…hanya mengucapkan terimakasih saja.Anisa,aku duluan ya,,,aku ngantuk!Kata kak Morgan.Dia seolah menghindar.Tiba-tiba aku melewati toko kosong waktu itu,aku benar-benar merindukan YoonA…kemarin kami duduk bersama disana.

“Anisa!!”Teriak seseorang,itu Angel…temanku.
“Aku ingin mengatakan sesuatu,ini ada kaitannya dengan Im YoonA”kata Angel.

“Apa?Cepat katakana…”Aku sangat antusias,mungkin ini adalah petunjuk kematian YoonA.
“Kakakmu,yang tampan itu…kemarin malam YoonA bersama kakakmu dihalte bis.”Kata Angel.

“Iya,kakakku hanya mengantarnya sampai halte.”
“YoonA menangis,kakakmu memeluknya…aku yakin,ini ada hubungannya dengan kakakmu.”Kata Angel.

“Menangis?Tapi kakakku bilang YoonA tidak berbicara apa-apa…”kataku.

“Aku yakin kakakmu tau sesuatu.”Kata Angel.

Aku segera berlari menemui kak Morgan,mendobrak kamarnya.Kulihat dia sedang terduduk ditempat tidurnya,dia pasti kaget.

“Katakan…kenapa kau memeluk YoonA?Apa alas an YoonA menangis?”Tanyaku.

“Apa maksudmu?”

“YoonA…menyukaimu,kau pasti menolaknya…sehingga dia frustasi…iya kan?”
“Hahaha…jangan konyol!”tawa kak Morgan.

“Kau pasti penyebab kematian YoonA!”tuduhku.

“Baiklah,aku jujur…YoonA menangis karena dia dipukuli oleh ibu-ibu yang menuduh ibunya merebut suami mereka,YoonA menangis dan aku hanya menolongnya…dia hanya berkata jangan katakana aibnya ini pada siapa-siapa.”Mungkin itu alas an YoonA bunuh diri.Aku manangis.

Aku memasuki kamar apartement YoonA.Kulihat buku binder hitam yang sudah kupastikan itu adalah Diary YoonA.Kenapa tergeletak dipinggir jendela?Apa polisi tidak memeriksa ini?Akupun membacanya.

[Namaku Im YoonA,aku baru menulis buku ini,aku ingin menuliskan ceritaku disini.Hidupku…ah sangat sulit aku jelaskan…hari ini tanggal 6 April 2012.Hufftt,papa bilang akan pulang,aku sangat senang,dia bilang akan melunasi hutang-hutangnya pada rentenir-rentenir yang selalu menagih padaku.Tapi aku sangat sedih,papaku menjadikanku sebagai jaminan…aku tidak boleh kabur,saat pukul 10 malam nanti aku harus sudah ada dirumah.Mamaku,dia juga bilang akan menemuiku,dia bilang merindukanku.Ada apa ini?Aku sangan senang tapi aku tidak yakin akan hal itu….’]

Aku yakin kata-katanya terpotong olehku saat itu,ternyata dia diam dikelas karena menulis ini?eh?...masih ada satu halaman terakhir…aku membuka satu halaman terakhir,tenyata dia hanya menulis di 2 halaman.

[Anisa,kau sahabat terbaikku…aku janji akan membalas kebaikanmu.Hari ini…aku sangat senang sekaligus sedih.Aku sangat senang karena keluarga Anisa begitu menyayangiku.Namun aku sangat sedih,aku mendapat 2 sms…yang satu dari papa yang menyuruhku harus sudah ada diapartement jam 10,dan yang satu dari mama yang sudah menungguku disana…saat aku dijalan ada 4 orang ibu-ibu menjambakku,menarik bajuku dan menamparku…mereka mengatai mamaku kabur dan merebut suami orang,mereka menanyakan dimana mamaku,tapi aku sudah 2 tahun tidak bertemu dengannya..aku sangat sakit hati mereka mengatai mamaku dengan kata-kata kasar menyakitkan.Merekapun pergi setelah diusir oleh Kak Morgan..ya,pria itu selain tampan dan pintar,dia juga sangat baik hati.Aku menangis dipelukannya dan bilang padanya agar menyembunyikan ini…aku sangat malu.Apalagi pada Anisa,om dan tante.Huffhh,saat aku sampai disini,sudah ada mamaku didepan apartementku,dia meminta uang yang ditransfer papa padaku.Aku tidak memberikannya karena papa masih terlilit hutang.Mama marah besar dan pergi meninggalkanku.Setengah jam kemudian papa datang dan menyuruhku untuk menjual diriku pada rentenir itu,aku menangis sejadi-jadinya…aku menolaknya dan mengusir papa.Kini…aku hanya duduk sendiri sambil menangis menunggu rentenir itu datang,dan aku sangat ingin pergi…]

Aku menangis membaca tulisan terakhirnya…

Tap tap tap…

“Kau sudah membacanya?”Tanya seorang gadis,jantungku berdebar cepat…siapa yang datang ke apartement YoonA?Apa ada yang mengikutiku?Apakah?Hantunya YoonA?

“Kau sudah tau semuanya?Teman?”Tanya gadis itu,dia semakin mendekat.Aku memberanikan diri untuk menoleh.Aku menoleh perlahan dan ternyata itu Cherly…

“Cherly?Kau mengagetkanku saja.”kataku sambil menghela nafas.

“Aku sengaja mengambil diary YoonA dari kantor polisi agar kau bisa membacanya.”kata Cherly.

“Cherly,aku sangat tidak menyangka,YoonA akan menjadi seperti ini…”keluhku.

“Memang sudah takdirnya…”kata Cherly.

“Aku yakin,YoonA meninggal karena rentenir itu…YoonA mencoba melindungi dirinya,dan dia malah terjatuh,orang-orang mengira kalau YoonA bunuh diri…sangat tragis.”kataku.

“Iya,YoonA memang terjatuh kebawah…salah dia sendiri,kenapa dia malah berlari ke jendela?dan…”kata-kata Cherly berhenti.Aku menatapnya,”Bagaimana kau tau?Bagaimana kau tau kalau YoonA berlari ke jendela?Kecuali…”aku terdiam lalu mataku terbelalak.”Ha…Cherly…kau??Kau berada disini saat itu?”kagetku.Dia tersenyum sinis,tiba-tiba kakiku gemetar dan aku masih terlalu kaget dengan semua ini.

“Oh…pintar juga kau…”kata Cherly masih menatap sinis padaku,aku mundur 1 langkah.

“Ba..bbaa…bagaimana?Bagaimana mungkin?”Aku hamper menangis.

“Sudah seharusnya YoonA mati,gara-gara dia!!hidupku jadi hancur…dari kecil dia selalu merebut semuanya…dia selalu menjadi ranking 1,dia selalu mendapat teman yang baik sepertimu,dia mendapat kekayaan,dan yang membuatku marah…Kak Morgan…dia menyukai YoonA.Pantas kan kalau aku membunuhnya,dia juga sudah bosan hidup sepertinya.”Kata Cherly tegas lalu menatapku tajam,airmatanya hamper keluar.

“Kau jahat Cherly…kau tau,hidupnya itu sangat sulit…aku akan lapor pada polisi!”Aku berteriak padanya.

“Bodoh,kau tidak tau siapa aku?Aku anak polisi…aku juga anak pemilik apartement ini,mendengar YoonA pindah kemari seorang diri membuktikan kalau dendamku akan segera terbalaskan…apalagi orangtuanya pergi begitu saja,aku sangat senang,bahkan aku tertawa puas saat itu,tapi kau!!Kau semakin dekat dengannya!!Keluargamu semakin dekat dengannya…dan saat aku menyatakan cinta pada kak Morgan,dia bilang menyukai YoonA…kau tau bagaimana rasa sakitnya hatiku??”bentak Cherly.

“Kau jahat…kau tau,kau juga temanku…kupikir kamu yang bisa mengerti aku saat ini…bagaimana mungkin kau tega membunuhnya..”tangisku.

“Saat itu,aku melihat YoonA dipeluk Kak Morgan dihalte bis,dia menangis begitu manja,sungguh benci aku melihatnya…aku ke apartement dan melihat dia sedang ada masalah dengan kedua orangtuanya,aku memiliki rencana untuk membunuhnya agar semua tertuju pada kesalahan orangtuanya maka itulah penyebab kematian YoonA…setelah ayahnya pergi aku mengetuk pintu,dia mempersilahkan aku masuk dan dengan cepat aku mendorongnya…ku lihat dia sesak nafas..hah,sangat menderita,aku mengeluarkan tali untuk menggantungnya dikeadaan sekarat seperti itu,tapi dia malah berlari mendekati jendela terbuka…hahaha tak perlu usaha keras untuk membunuhnya kan??”Tanya Cherly sambil tersenyum puas.

“Kau Jahat!!!Aku benci kamu…”teriakku.
“Kau mau kubunuh juga?”Tanya Cherly sambil menatapku sinis.

“A…apa maksudmu?”aku sangat takut…

“Kau bilang aku jahat?...kau mau menemui YoonA kan?Semalaman menangisi dia…ciihh.Dasar,begitu sayangnya kah pada YoonA?”Tanya Cherly,dia mengeluarkan pisau…aku mundur selangkah demi selangkah,aku sangat takut…aku takut…

“Cherly…kau…”

“Goodbye Anisa…ini hari terakhirmu”

Tiba-tiba aku didorongnya dan jendela pecah membuat kulitku tergores…aku terjatuh kebawah…”Dugg”semua tampak gelap…aku membuka mataku,semua putih…tiba-tiba ada tangan dingin dan halus menggenggam tanganku…itu YoonA…

“Kau…menemaniku?Kau memang sahabatku…”Kata YoonA,aku tersenyum dibawa olehnya kesuatu tempat yang sangat asing bagiku.

YoonA…kulihat dia tersenyum bahagia,tak ada beban dan kesedihan lagi…yang kulihat kini YoonA yang begitu ceria…dia sangat bahagia…


~ THE END ~


readmore »»  

Sabtu, 21 April 2012

The Twins

 The Twins (Part 1)



Title            :The Twins
Author        : Bubble Girl
Cast            : Christy ChiBi,Felly ChiBi,Iras XO-IX
Genre         : Horor
Rating        : General


~ Christy POV ~

Kami berdua dilahirkan kembar.Walaupun kami kembar tetapi kami mempunyai wataknya masing-masing.Disekolahpun kami sangan berbeda kepintarannya.Aku,Christy ChiBi yang biasa-biasa saja,dan adikku Felly ChiBi yang sangat pintar dan popular.Kami berdua pun saling mengisi.Ketika perlombaan marathon Felly jatuh pingsan.Aku lalu menolongnya dan mengantarnya ke UKS.Lalu dia sadar dan bilang padaku untuk memenangkan lomba marathon itu untuknya.Akupun langsung berlari secepat mungkin dan memenangkannya untuk dia.Dan akhirnya piala itu dimenangkan olehku tetapi atas nama Felly ChiBi.Entah kenapa aku sangat saying padanya,sampai-sampai piala itu kuberikan untuknya walaupun aku yang menang.

“Christy,Felly!!Sarapan!!Mama sudah membuatkan roti bakar untuk kalian!”teriak mama dari dapur.
“Iya ma!”Jawab kami berdua.
“Oiya,Felly…kau lulus dalam ujian matematika yaa?Christy,contoh adikmu agar kamu bisa pintar seperti dia.”Kata mama sambil mengacak-acak rambutku.
“Terimakasih ma.”Ujar Felly.
“Iya mama,aku akan belajar dan pintar sepertinya.”Sambil kupasang muka cemberut.

~ Author POV ~

Lalu mama pun mencium kedua putrinya yang ia sayangi.Dan Christy bercanda dengan mamanya yang sayang padanya.Felly yang selalu bersikap anggun dan pendiam hanya tersenyum manis kepada kakak dan ibunya.

Disekolah…..

“Felly,hari ini kau mau kan makan bersamaku?”Tanya Iras.
“Iya Ras.”jawab Felly.
“Sekalian ajak kembaranmu ya…Christy!”Pinta Iras.
“Iya,aku akan mengajaknya.”Ujar Felly dengan tatapan lesu.

Lalu Felly mengajak kakak kembarnya.Mereka bertiga makan bersama dikantin.Selama itu juga Felly hanya diam sambil melihat kakaknya yang terus mengobrol dengan Iras.
Tangannya menggeram karena ia jengkel akan perilaku kakaknya dan Iras yang mengabaikannya.Lalu ia ijin untuk kekamar mandi untuk beralasan meninggalkan mereka berdua.Sudah dari lama ia menyukai Iras tapi kenapa dia malah menyukai kakaknya?

Pulang sekolah……..

“Hai Felly,Christy mana?Kok ga bareng pulangnya?”Tanya Iras.
“Hari ini dia piket.Kenapa?”jawab Felly.
“Taka pa-apa.Makasih ya!”sapa Iras sambil meninggalkan Felly.Felly tau bahwa dia akan ditinggal sendirian begitu saja oleh Iras.Dari dulu ia sudah iri pada kakaknya kembarannya itu.Dia selalu merebut semua keinginan Felly,Felly yang selalu lembut dan mengalah tak bisa mengelak kalo kakaknya meminta tolong padanya.Sebaliknya juga begitu,Felly juga selalu meminta tolong padanya untuk kepentingannya sendiri.Dia tak pernah merasa bahwa kakaknya mengalah padanya,padahal Felly juga tak merasa bahwa dirinya sendiri itu manja dan suka menuntut.

Felly pulang sambil menggerutu bahwa dirinyalah yang lebih baik dari kakaknya,ibu yang menyadarinya langsung bertanya pada Felly.
“Ada apa ini?Kenapa pulang-pulang menggerutu sayang?”
“Tak apa-apa ma,hanya masalah yang tak penting saja ma.”
“Ooo…kalau Felly mengalami kesusahan,bicara ya pada mama!Mungkin mama bisa bantu.”
“Ahh,tak apa ma,ini hanya masalah yang sepele…aku bisa mengatasinya sendiri.Ujar Felly sambil tersenyum manis pada mamanya.

Malam hari……..

“Christy,Felly,ayo makan!”Teriak mama dari dapur.
“Iya ma…”jawab Christy.”Felly,ayo makan!”
“Aku tak selera makan kak…bilang sama mama ya,aku sudah makan tadi.”
“Okay kalo gitu.”Ujar Christy sambil menari-nari menuruni anak tangga untuk menuju meja makan.
Christy tau kalau sekarang adiknya sedang tidak enak badan,biasanya inilah kebiasaan Felly bila dia sedang tidak enak badan ataupun sedang kesal.Selesai makan,Christy beres-beres lalu mulai cuci piring.Sehabis mencuci piring ia lalu membuatkan bubur untuk adiknya tersayang.

“Felly,ini makan dulu…aku sudah membuatkannya untukmu.”Ujar Christy yang membawa mangkuk berisi bubur.
“Iya,terimakasih kak.”Ujar Felly sambil memakan makanannya tersebut.


~ TO BE CONTINUE ~
readmore »»  

My Evil Sister

My Evil Sister (Part 1)



Title              : My Evil Sister

Author           : Bubble Girl
Cast              : Devi ChiBi,Gigi ChiBi,Vero Walandouw
Genre           : Romance
Rating          : General,teenager


~ Gigi POV ~

“Ya,yang benar saja!Mama membelikan sepatu itu untukku!”Teriakku pada kakakku,Devi.

“Apa kamu bilang?!Milikmu,berarti milikku juga!”Sahutnya.

“Ah!Awas kau!”Teriakku lagi.Kali ini aku berlari mengejar kakakku.”Kembalikan sepatu itu padaku!”

“Tidak bisa,hari ini aku yang memakai sepatu ini.”Ujar Kak Devi sambil mencibir kearahku dan menjauhkan sepatuku itu dari jangkauanku.Huh!Aku sebal sekali padanya.Padahal,mama telah memberikan sepatu itu untukku.Tapi,ia malah memakainya.Benar-benar sangat menyebalkan mempunyai kakak seperti dia.Alangkah senangnya jika aku tidak mempunyai kakak seperti dia.Hidupku pasti akan damai.

“Mama,papa,aku berangkat!”teriak kak Devi.Ia bergegas ke sekolah dengan menggunakan sepatu baruku.Hampir saja aku membanting gelas yang aku bawa ini karena melihatnya memakai sepatu baruku yang sama sekali belum pernah aku pakai.

Beberapa menit setelah ia keluar dari rumah,aku juga segera pamit ke mama papa untuk segera berangkat sekolah.Sebenernya aku dan kakakku satu sekolah.Tapi,kami tidak pernah dan tidak akan pernah berangkat kesekolah bersama-sama.Untuk melihat mukanya saja aku sudah malas.Apalagi setiap hari berjalan sama dia?Itu lebih membuatku malas.

Saat sampai diluar rumah,aku menengok kea rah kanan.Disana,aku melihat kak Vero *ini cowok lho bukan cewek.Dia adalah kakak kelasku.Sudah lama aku menyukainya.Cowok itu satu kelas dengan kakakku.Tapi,hal yang paling aku benci adalah ketika aku tau bahwa kakakku juga menyukainya.Semakin lama,aku semakin membencinya.Ah,sudahlah.Otakku bisa rusak kalau terus menerus memikirkan cewek itu.Aku segera mengambil langkah dan mendekati kak Vero.

“Pagi kak Vero!”Sapaku.Tiba-tiba saja,kakakku yang entah darimana datangnya,muncul secara tiba-tiba.
“Pagi Vero,yuk kita berangkat bareng!”Ujar kakakku kepada kak Vero.Kakakku menarik kak Vero dan meninggalkanku yang masih dalam keadaan terpaku.Mataku memanas melihat caranya menjauhkan kak Vero dariku.Bukankah dia sudah tau bahwa aku menyukai kak Vero?Mengapa dia melakukan hal seperti itu padaku?Adiknya sendiri.Aku ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya.

“Tiba-tiba dari kejauhan aku melihat kak Vero kembali dan menghampiriku.Aku segera menghapus tetesan air mataku.
“Hai…”Sapanya sambil tersenyum.
“Hai juga.Ada apa kak?Bukannya tadi kakak udah berangkat bersama kakakku?tanyaku.

“Iya,tapi sekarang dia sudah berangkat bersama sahabatnya.”jawab kak Vero.
“Loh?Mengapa begitu?”Tanyaku.Kak Vero mencubit pipiku dengan gemas sambil terkekeh kecil.

“Sudah,tidak usah memikirkannya.”Jawab kak Vero yang masih sedikit terkekeh.Aku senang melihat kak Vero tertawa seperti itu.Tawanya membuatku nyaman berada didekatnya.

“Ayo,kita berangkat bersama!”ajak Kak Vero.
“Yuk!”Sahutku.


“Aku kekelas dulu ya!”Ucap kak Vero seraya malambaikan tangannya kearahku.Aku melambaikan tanganku kepadanya juga.

Tiba-tiba saat aku membalikkan badanku,tepat didepan wajahku aku melihat wajah cewek jelek yang menyebalkan.Ya,dia adalah Devi.Kakakku yang sangat menyebalkan.Aku sedikit terkejut.

“Bagaimana rasanya berangkat sekolah bersama Vero?!”Tanya kakakku dengan kasar.
“Apa yang kau bicarakan?Rasanya biasa saja.”jawabku membohongi kakakku.

“Ah,tidak usah berbual.Aku tau kau menyukainya.Dan kau juga tau aku menyukainya.Maka dari itu,mulai besok kamu tidak boleh berangkat bersama dengannya.”Ujar kakakku dengan panjang lebar.

“Yasudah,memang siapa yang mau berangkat dengannya?”tanyaku.Aku melihat kakakku geram melihat kelakuanku seperti itu.Aku tau,kakakku berkata seperti itu hanya untuk membuatku kesal saja.Sebenernya aku memang kesal.Tapi aku tak mau mendengar kata-kata cewek itu untuk tidak berangkat sekolah bersama kak Vero lagi.Memang apa haknya?Mengapa jadi dia yang mengatur hidupku?Kalau aku mau,aku bisa saja berangkat sekolah setiap hari dengan kak Vero.

Aku melangkah meninggalkan kakakku yang masih geram padaku.Aku hanya bisa terkekeh saat melihat mukanya yang terlihat bodoh itu.Hahahaha….


Saat bel istirahat berbunyi,aku melihat seorang cowok yang wajahnya tak asing bagiku.Itu kak Vero,ya,itu kak Vero.Ia melambaikan tangannya kearahku.Aku mendekatinya dengan berlari kecil.

“Ada apa kak?”tanyaku.
“Mau menemaniku kekantin?Pliss!”Tanya kak Vero.Aku mengangguk.Seulas senyuman terlihat dibibir kak Vero.Senyumnya sangat manis sekali.Aku suka melihatnya tersenyum seperti ini.
“Ayo!!”Ajak kak Vero.
“Yuk!”Sahutku.

Aku dan kak Vero memang sudah sangat dekat sejak kami masih kecil.Aku mulai menyukainya saat aku masih menginjak bangku SMP.Keluargaku dan keluarga kak Vero juga sudah sangat dekat.Tak heran jika aku dan kak Vero terlihat sangat akrab.Banyak gossip mengatakan bahwa aku dan kak Vero telah berpacaran.Huh,yang benar saja.Kak Vero kan tidak  menyukaiku.Tapi jika kak Vero menyukaiku,aku akan sangat bahagia sekali.Dan pastinya,kakakku akan menangis setiap malam Karena aku berpacaran dengan seorang yang disukainya.Hahahaha….

“Kita sudah sampai kak,kakak mau beli apa?Aku nunggu disini aja ya?”Ujarku.
“Kenapa?Kamu harus menemaniku.”Ucap kak Vero.Aku menuruti perkataan kak Vero.Lagipula,aku juga senang bila harus terus ada didekat kakak.

BRUUKK!!!

Tiba-tiba aku menabrak seseorang dan aku terjatuh.Seorang cewek yang taka sing bagiku.Ya,siapa lagi kalau bukan kakakku yang amat sangat menyebalkan itu.Kak Vero yang melihatku jatuh,langsung menolongku untuk berdiri.

“Kalo jalan liat-liat donk!”Omelku.Kakakku yang juga terjatuh,langsung berdiri dan memperbaiki rambutnya,lalu pergi mengacuhkanku.Huh!Benar-benar sangat menyebalkan.

“Gigi,kamu ga apa kan?”Tanya Kak Vero.
“Aku baik-baik saja kak.Hanya saja,lututku agak sedikit lecet.”Jawabku.
“Ayo aku temani ke UKS.”Ujar kak Vero.
“Ga usah kak.Tidak sakit kok.Hanya lecet saja.”tolakku.
“Baiklah,ayo kita kembali kekelasmu saja!”Ajak kak Vero.

“Kakak tidak membeli apa-apa?”Tanyaku.
“Ga,lebih baik kau kekelas saja.”jawab kak Vero.
“Tidak kak,aku sungguh tidak apa-apa.”gumamku.

“Baiklah,kau tunggu disini saja.Aku akan segera kembali.”Ujar kak Vero.Aku duduk dibangku kantin sambil menunggu kak Vero kembali.Beberapa menit kemudian,kak Vero kembali sambil membawa 2 gelas orange juice.

“Ini untukmu!”Ujar kak Vero seraya memberiku segelas orange juice.
“Makasih kak.”gumamku.Kak Vero mengangguk dan tersenyum.

“Nanti pulang sekolah,aku akan kerumahmu.”gumam kak Vero.
“Oh ya?Apa yang akan kakak lakukan dirumahku?”tanyaku.
“Kakakmu memintaku untuk datang kerumahmu.Ia bilang katanya,ia tidak mengerti tentang PR matematika.Jadi,kita akan mengerjakan PR bersama dirumahmu.”jawab Kak Vero.Jadi,kak Vero akan kerumahku hanya untuk menghabiskan waktu dengan mengerjakan PR bersama kakakku.Aku heran.Apa yang akan dia lakukan padaku setelah ini.

“Oh,yasudah,ayo kita kembali kekelas kak!”Ajakku.
“Yuk!”Sahut kak Vero.


Saat bel pulang sekolah telah berbunyi,aku segera bergegas keluar kelas.Ternyata,kak Vero sudah menungguku diluar kelasku.

“Ah,kakak.Sudah lama menunggu?”tanyaku.
“Tidak,aku baru saja disini.”jawabnya.
“Oh~”Ujarku ber-OH ria.
“Ayo kita pulang!”ajaknya.


Ting…tong…

Terdengar ada yang menekan bel rumahku.Aku berlari kecil menuruni anak tangga dan segera membuka pintu.Rupanya itu adalah kak Vero.Aku ingat bahwa kak Vero akan datang kesini untuk menemani kakakku mengerjakan PR.

“Hai Gigi,kakakmu ada ga?”Tanya Kak Vero saat aku telah membuka pintu.
“Tidak ada.Kakakku belum kembali dari sekolah.Mungkin sebentar lagi dia datang.”jawabku.”Masuk dulu saja kak,biar aku temani.”

“Makasih,Gi.”Gumam kak Vero.Aku tersenyum kepadanya.

Aku mempersilahkan kak Vero untuk masuk dan duduk.Aku pun banyak mengobrol dengan kak Vero.Aku senang bisa mengobrol banyak dengannya seperti ini.Yang lebih membuatku lebih senang lagi adalah…tidak ada kakakku.

“Maaf sudah menunggu lama.Ayo kita mengerjakan PR sekarang!”Ujar kakakku kepada kak Vero.”Dan untukmu bocah kecil,makasih karena udah nemenin Vero selama aku belum pulang.Dan sekarang kamu boleh kembali kekamarmu.”usir kakakku.Aku mengepalkan tanganku.Hampir saja tanganku mengenai wajahnya.Tapi,aku tidak mungkin melakukan hal sebodoh itu didepan kak Vero.Bisa-bisa dia membenciku.

Aku segera menuju kekamarku.Aku terus berpikir,apa yang akan dilakukan kakak pada kak Vero.Ah,itu benar-benar membuatku sedih.Aku takut kalau kak Vero menyukai kakakku.Aku takut mereka berdua berpacaran.Aku sangat takut kalau hal itu terjadi.Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan melihat apa yang mereka lakukan.

Disana,aku melihat mereka berdua sedang mengerjakan PR dengan santai.Beberapa menit kemudian,aku melihat kakakkku bersandar dibahu kak Vero.Dan kemudian aku melihat,tangan kak Vero mengelus rambut kakakku dengan lembut.Aku tau,kakak melihatku saat kak Vero mengelus rambutnya.Dan dia mengacuhkanku,seakan-akan dia tidak melihatku.

Cukup sudah!Kakak boleh berlaku jahat padaku,kakak boleh menjahiliku setiap saat,kakak boleh mengambil barang-barangku,tapi kakak tidak boleh merebut orang yang sudah lama aku sukai.

Aku menuju kamar dan menangis sejadi-jadinya.Aku mendengar ada yang mengetuk pintu kamarku.Aku segera menghapus airmataku.Aku yakin,sekarang ini mataku terlihat sembab karena aku habis menangis.
Aku segera membuka pintu dan aku melihat bahwa itu adalah kakakku.
“Ada apa?”tanyaku dengan ekspresi datar.

“Mau kuambilkan segelas air?Aku tau kau habis menangis melihat aku dan Vero seperti itu.Aku rasa,Vero mulai menyukaiku.”Ujarnya dengan santai.

“Sudahlah kak!Tidak usah sok baik kepadaku!”Teriakku.Aku lalu membanting pintuku sekeras kerasnya didepan wajahnya.Aku tau,sekarang kakakku pasti sedang tersenyum puas melihat adiknya seperti ini.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ketaman untuk menjernihkan pikiranku dari hal yang kulihat tadi.Aku segera mengganti bajuku lalu segera pergi menuju taman.


Aku diam terpaku melihat taman yang sangat ramai.Tiba-tiba bayangan kakakku datang dan merasuki pikiranku.Aku menjadi sangat kesal dan ingin menangis.

“Aku benci kamu kak!!”teriakku dengan kesal.Tiba-tiba orang yang aku sukai datang dan duduk disebelahku.Aku menjadi salah tingkah dan sangat malu karena telah berteriak seperti itu dengan sangat kerasnya.

Orang itu memperhatikanku dengan tatapan bingung.Aku tidak tau mengapa dia melihatku seperti itu.Aku tidak tau apa yang sedang dia pikirkan.Tapi,aku harap dia tidak berpikiran buruk tentangku.


~ TO BE CONTINUE ~

Nah,gimana2?Suka ga sama FFku ini?Aku tunggu commentnya yaahh… :D

readmore »»  

The 3rd Engagement

The 3rd Engagement




Title           : The 3rd Engagement

Type          : OneShot
Author       : Bubble Girl
Cast          : Ryn ChiBi,Alwin Xo-Ix, Rafael Smash,Angel ChiBi,Bisma Smash ,Steven William
Genre        : Romance,Friendship




  

~ Angel POV ~


@ Rumah Angel

Rrrttt rrttt rrrttt *ada pesan masuk ke handphoneku,buru-buru aku membaca isinya.Takut-takut dari Morgan,suamiku.

Dari   : Ryn

Isi      : Hai Angel…besok ke café tempat biasa yuk…jam 8…mau ya?

Keesokan harinya

Aku keluar kamar.Bisa kulihat ibu mertuaku sedang duduk didepan TV..Aduh!Bagaimana?Aku harus bilang bagaimana?Main?Atau belanja kepasar?Belanja kepasar sepertinya bukan alas an yang tepat untuk penampilanku hari ini.

“Kau mau kemana dandan secantik itu?”Kaget ibu mertuaku.
“Umm…i..itu…aku mau pergi dengan teman-temanku…boleh tidak?Ya ya…”Jawabku dengan gugup sambil sedikit merayu.Kukeluarkan seluruh tenagaku untuk membentuk muka melas dan puppy eyes yang luar biasa…

“Baiklah…tapi tunggu…!!dengan siapa kau pergi?”Ibu mertuaku mulai bertanya-tanya.Dia curiga?Tentu!Bodoh sekali aku ini.
“Dengan teman Mam…nanti mereka akan menjemputku,tenang saja!”Berusaha membuat ibu mertuaku tidak curiga.
“Kau tidak akan berbuat macam-macam kan dibelakang anakku?”Introgasi ibu mertuaku.Ah,mami ini ada-ada saja!Aku ini kan cinta mati dengan Morgan,bagaimana bisa aku bermain dibelakangnya?Haha…

“Ah,mam,kau tau kan seberapa besar cintaku pada Morgan?Aku tidak mungkin macam-macam kok.Boleh ya?”Aku mulai mengeluarkan jurus PUPPY EYES.Dan benar saja,jurus itu membantuku keluar dari rumah ini.
“Baiklah…”Sahut ibu mertuaku.Yeay!!Aku boleh pergi.Jarang-jarang aku bisa keluar rumah.Biasanya aku keluar jika belanja atau tidak jika Morgan yang mengajakku.

*Biim biim…terdengar suara klakson mobil dari luar.Itu pasti mereka!!

“Mam,aku pergi dulu ya,teman-temanku sudah menjemputku…muaacch...!!”Aku mencium pipi mama,ya,kami memang sangat akrab.Aku langsung keluar rumah sambil melambaikan tangan padanya.

@Cafe

“Uh,kenapa Ryn lama sekali sih?!!”Bisma tak sabar.
“Kak…ada apa denganmu?Sabarlah sebentar!”Bujuk Steven.Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.

~ Ryn POV ~

@Rumah Ryn

Aku keluar rumah.Ini hari dimana aku harus menyusun rencana tentang aku,Alwin dan Rafael.Ini adalah kisah hidup matiku.

Saat aku baru berjalan beberapa langkah dari rumah tiba-tiba terdengar bunyi klakson yang sangat keras.Siapa sih yang mengklakson?

*Biiimm…biiimmm…

“Ra-rafael?”Aku tak percaya dengan apa yang kulihat sekarang.Rafael yang notabenenya sebagai pacar baruku.
“Kau mau kemana nona cantik?”Tanya Rafael yang tak lupa dengan gombalannya.Oh,bagaimana?Ini pertemuan penting.Mana mungkin aku mengajak Rafael untuk mendengar percakapan kami nanti?

“Aku ada janji Beb sama teman-temanku…”jawabku tanpa basa basi.Saat aku hendak berbalik,dia menarikku.
“Biar kuantar saja….”Ajak Rafael.Yang benar saja?Bisa mati aku kalau Rafael tau siapa yang akan kami rundingkan nanti.Alwin.Kami akan merundingkan tentang hubunganku dan Alwin yang baru saja putus kemarin lusa.

“Tak perlu beb,aku tak ingin merepotkanmu.”elakku.Tentu saja aku menolaknya.Kalau aku menerimanya itu tandanya aku orang gila yang mau cari mati!!!

“Ga…aku ga merasa direpotkan…masuklah..!!”paksa Rafael.Dia mendorongku masuk kedalam mobilnya.Astaga?Bagaimana ini?

~ Author POV ~

@Cafe

“Makasih beb.”Kata Ryn saat sudah sampai didepan café sambil memasang wajah senangnya.Tentu saja Ryn hanya berpura-pura.
“Tidak bolehkah aku berkenalan dengan teman-temanmu?”Tanya Rafael dengan penuh harapan.TIDAAAKKK!!!Tapi mana mungkin Ryn menjawab seperti itu.Pasti Rafael akan curiga.
“Heee?”Berpura-pura kaget akhirnya dipilih oleh Ryn.Ia memasang wajah polosnya.
“Tidak boleh ya?Yasudahlah aku pulang saja.Cepatlah masuk…”Jawab Rafael dengan nada kecewa.Tentu kecewa.Rafael sangat mencintai Ryn.Padahal…Ryn,dia masih menyayangi Alwin,mantannya.

“Tentu saja boleh beb…ayo masuk!!”Ajak Ryn sambil menggandeng tangan Rafael.Ryn melakukan itu agar tidak menyakiti Rafael yang berbaik hati.

*Angel,Bisma dan Steven telah menunggu didalam

Rafael mulai berkenalan,tapi sikap Angel,Bisma juga Steven terasa aneh.

Apa yang mereka sembunyikan?Batin Ryn.

Tiba-tiba datang seorang cowok…mungkin itu Morgan,piker Ryn.Jadi Ryn tidak terlalu memperhatikannya.Wajah Angel,Bisma dan Steven berubah seketika.

“Maaf aku terlambat”Kata cowok yang baru datang itu.Ryn sepertinya mengenal baik suara itu.Buru-buru dia menoleh.Bingo!!Ternyata tebakan Ryn benar,cowok itu Alwin,mantannya.

“Al…Alwin??”Kaget Ryn.Alwin yang merasa dipanggil menoleh kea rah datangnya suara.Tampangnya berubah seketika.

“Ryn?”jawabnya agak canggung.

“Ooppss…”Kata Angel sambil menutupi mulutnya.Dia menoleh kearah Bisma.Sedangkan Bisma hanya menjawab dengan menaikan kedua bahunya tanda tidak tau.Angel dan Bisma langsung kompak menatap Steven.Tatapan tajam itu seolah-olah mengatakan”Kau yang mengundangnya kesini?”Steven hanya mengangguk pasrah.

“Hey,aku Rafael pacarnya Ryn.”Kata Rafael tanpa disuruh.OMG!!Semuanya terlanjur terucap.
Alwin tersenyum kecut.Wajahnya yang awalnya senang bertemu dengan orang yang masih dicintainya tergusur oleh perkataan Rafael tadi.

~ Ryn POV ~

“Selamat ya!”Kata Alwin sambil tersenyum dipaksakan.

Aku tersenyum miris melihat dia tersenyum yang sangat dipaksakan…itu terlihat sekali…

Suasana di café agak canggung.Semuanya seolah-olah tidak berani untuk berbicara.Akhirnya mereka tidak jadi merundingkan tentang kelanjutan hubunganku dengan Alwin.

*Saat pulang

“Beb,kau pulang dulu saja…aku akan bersama mereka.”Kataku kepada Rafael.Rafael tersenyum manis.Dia tampak bahagia bisa mengenal teman-temanku.
“Oke,aku pulang duluan ya beb!”Rafael mengucap selamat tinggal.Aku hanya tersenyum aneh dan melambaikan tanganku mengikuti kepergiannya.
“Baiklah ayo kita pulang…aku bersama Bisma dan Steven…Alwin,kau dengan Ryn!!”Kata Angel.
“Haah?”Aku kaget dengan ucapan Angel barusan.Aku pulang bersama Alwin?
“Steven…kau saja yang bersamaku…”Bujuk Alwin kepada Steven.Bagus!Begitu juga tidak apa-apa.
“Maaf kak,aku bareng Bisma aja lagian ada Angel juga,aku ingin bersamanya.”Sahut Steven sambil nyengir.Angel langsung mengeluarkan rona merah dikedua pipinya.

“Ish…kau ini…”kata Angel pada Steven sambil menyenggol bahunya.

“Steven…aku juga ikut bersamamu ya…pliss!”Rayuku.Biasanya puppy eyesku mempan terhadap siapa saja,tapi kali ini TIDAK!

“Mobil Bisma kasian kalo dipakai orang banyak,kamu bareng Alwin aja.Dia kan sendirian,kau pasti aman ditangannya kok!”Jawab Steven.Sudah bisa ditebak.Mereka pasti sengaja melakakukan ini.Kenapa kalian jahat sekali padaku?Hapuslah scenario ini!!!

“Baiklah”Akhirnya aku menerimanya dengan sedikit keberatan.

“Alwin,jangan canggung ya jika sedang bersama Ryn.Jaga dia baik-baik!”Kata Angel sebelum akhirnya ,mereka bertiga masuk kemobil Bisma.

Alwin hanya tersenyum,aku mengikutinya masuk kedalam mobilnya.Kuyakin suasananya akan sangat canggung.

@ Mobil Alwin

“Selamat ya!”Alwin membuka pembicaraan untuk menghilangkan rasa canggung yang menyelimuti seluruh bagian mobil ini.Tapi kurasa gagal.Dia tersenyum tidak ikhlas dengan ucapannya tadi.
“Aktingmu kurang bagus,Al.”Kataku.Dia jadi sedikit salah tingkah.
“Ak…aku tidak acting kok.”Katanya dengan gugup.
“Masa?”Jawabku tidak yakin.Melihat sikapnya yang aneh begitu pasti dia berbohong.Aku hafal sekali dengan gerak-gerikmu Alwin.

“Secepat inikah kau melupakanku?”Tanyanya padaku.What?Aku sedikit kaget.Tapi kemudian kujawab dengan setenang-tenangnya menyembunyikan detak jantungku yang berpacu lebih cepat dari biasanya.Ini bukan hal yang aneh bagiku.Karena setiap aku berada disisinya aku selalu merasakan getaran detak jantungku yang sangat hebat.

“Aku berbohong jika aku berkata aku sudah melupakanmu…”Jawabku jujur sambil tersenyum tulus.
“Tapi pacarmu itu?”Alwin mulai membahas Rafael.
“Aku gak yakin.”Jawabku.

“Kau ini bodoh sekali sih?Dasar tidak sabaran!”Kata Alwin yang agak naik pitam.Wajahnya sangat marah sangat lucu sekali jika diabadikan dalam sebuah foto atau video.
“Haa?Kenapa kau menyebutku bodoh dan tidak sabaran?”Aku tidak terima dengan ucapannya tadi.
“Harusnya kau menunggu 3 hari lagi…”Jawab Alwin memelankan suaranya.Tapi aku masih sangat bisa mendengar itu dengan jelas.Sangat jelas malah.
“Memang ada apa setelah 3 hari itu?”Aku penasaran.
“Karena aku sudah memesan cincin yang sempat tertunda saat itu dan akan jadi 2 hari lagi…”

Aku meneteskan air mata.

“Maaf,aku tidak tau.”Aku menyesal.

~ Author POV ~

@ Mobil Bisma

“Stev,apa kau tadi lihat ekspresi wajah Alwin?”Tanya Angel.
“Iya,kenapa?”Tanya Steven balik pada Angel.
“Kelihatannya dia sakit hati…”Kata Angel.

“Iya,aku juga melihatnya.Kurasa mereka masih saling mencintai.”Jawab Bisma.
“Apa kalian tau apa yang akan terjadi jika mereka tidak putus?”Steven coba memberikan pertanyaan.Seperti memulai permainan tebak-tebakan.

“Mana ku tau,kau ini lucu sekali,memangnya aku ini peramal apa?”Jawab Angel.

“Ih,serius…sebenernya jika mereka tak putus,pasti kita dapat berita bagus…karena Alwin akan melamar Ryn!”Jawab Steven bangga.Hanya dia seorang yang tau masalah ini.Steven memang selalu menjadi tampungan curhatan Alwin.Jadi wajar saja kalau dia tau semua isi hati Alwin.

“Serius??!!”Angel dan Bisma seakan tak percaya.

~ Ryn POV ~

@ Mobil Alwin

Alwin memberhentikan mobilnya.

“Apa kamu masih menyimpan ini?”Alwin menyodorkan cincin dari ranting bunga.

~ FLASHBACK ~

Sebelum Alwin dan Ryn putus,Alwin berjanji akan melamar Ryn.Tapi karna saat itu cincin belum disiapkan,jadi Alwin membuat cincin pertunangan mereka dari ranting bunga dan suatu hari nanti Alwin berjanji akan mengganti cincin dari ranting bunga itu dengan cincin sungguhan…

~ FLASHBACK END ~

Aku mengangguk,karena cincin itu selalu ada dimanapun aku pergi.Aku merogoh saku jaketku dan memperlihatkannya pada Alwin.
Alwin mengambil cincin itu lalu membuangnya bersama dengan cincin miliknya yang sama persis dengan milikku.

“Kenapa dibuang?Aku suka cincin itu!”Kataku kecewa dengan tindakan Alwin yang aneh.
“Kau akan dapat yang lebih baik dari itu.”Hibur Alwin.Dia tersenyum pedih.

“Aku tidak mau…!!Aku mau cincin yang itu…”Jawabku.Aku sangat menyayangi cincin itu.Cincin keberuntunganku.

“Kenapa?Itu hanya cincin yang tidak ada harganya sama sekali!!!”Bentak Alwin.

Aku menangis.Aku ingin cincin itu kembali.

“Karna itu dari kamu.”Jawabku sambil terisak.

Alwin memelukku erat.Aku tidak menolak.Tentu saja karena aku selalu nyaman dengan keadaan ini.Saat dia memelukku.Hangat!

“Karna cincin itu kau buat sendiri untukku.”Aku menangis lagi sambil memukul pelan Alwin yang sedang memelukku.
“Kau akan mendapatkan yang lebih baik,aku jamin.”
“Aku tidak mau…”
“Kalau itu juga dariku?”

Aku terdiam sambil menatap Alwin tak percaya.

~ Author POV ~

@ Mobil Bisma

“Kira-kira apa yang sedang mereka lakukan disana ya?”Tanya Bisma penasaran.
“Maksudmu?”Tanya Angel tak mengerti.
“Tidak akan terjadi apa-apa…aku percaya pasti Alwin menjaga Ryn dengan baik.”Kata Steven meyakinkan Bisma dan Angel.
“Ya,kau benar!”Sahut Angel.

~ Alwin POV ~

@ Mobil Alwin

“Perlukah aku melamarmu sekarang tanpa cincin untuk kedua kalinya?Atau kau mau bersabar untuk 2 hari lagi?”Tanyaku pada Ryn.Aku benar-benar tidak sabar untuk melingkarkan cincin kepemilikanku atas Ryn.

“Kenapa kau lakukan itu?Kenapa kau bersikap cuek padaku?Aku benci dirimu seperti itu.”Curhat Ryn mengingat-ingat saat aku bersikap cuek beberapa minggu sebelum akhirnya kita putus.

“Karena aku ingin mengetesmu.”
“Dan aku tidak lulus,iya kan?”Sahut Ryn kecewa.
“Kau itu selalu saja bisa lolos dan masuk kedalam hatiku yang paling dalam.”Aku berusaha meyakinkan Ryn kalau hanya dia yang ada dihatiku.

“Gombalnya mulai kumat.”Ryn memukul pelan tanganku.
“Tapi kau suka padaku yang seperti ini kan?”Godaku.
Pipinya langsung menampakkan semburat merah.
“Aku tidak menyukainya tapi Ryn…”

Biimm Biim biimm…suara klakson mobil Bisma.

“Kak Alwin jangan pacaran saja,ayo cepat ke lokasi kejadian!”Teriak Steven dari dalam mobil Bisma.

Angel,Bisma dan Ryn saling menatap,sebenernya apa yang sedang mereka bicarakan?

~ Author POV ~

@ Mobil Bisma

“Apa ada kemungkinan mereka akan bersatu lagi?”Tanya Angel pada Steven dan Bisma.
“Tentu…!!”Jawab Steven yakin.
“Kenapa kau seyakin itu?”Tanya Angel.
“Tentu yakin…lihat saja nanti…”Jawab Steven lagi.

~ Ryn POV ~

@ Mobil Alwin

Alwin menyetir sambil senyum senyum sendiri…kurasa ada yang aneh?!

“Kau sakit ya?Kenapa daritadi senyum-senyum sendiri?”Tanyaku penasaran.Apa Alwin akan menculikku?Ah…ada-ada saja.Tidak mungkin dia menculikku.Lalu apa alasannya???
“Aku tidak apa-apa.”Jawabnya masih tidak mengaku.

“Sebenernya kita mau kemana?”Tanyaku lagi,penasaran tentunya.
“Nanti kau juga tau.”Jawab Alwin singkat lalu kembali memfokuskan diri pada jalanan didepannya.

“Itu bukan jawaban yang kuharapkan Alwin!!”Bentakku sedikit keras.Ingin aku memukulnya saat ini juga.Tapi dia sedang menyetir,bisa-bisa nyawaku dan dia hilang melayang begitu saja.

Tiba-tiba Alwin menginjak rem mendadak.

Ciiiittttt….

“Apa ini sudah menjelaskan semuanya nona cantik?”Tanya Alwin sambil dibarengi senyuman angelicnya.

Aku kaget.Sangat malah.Benar-benar sceptis dibuatnya.
“Ini tempat pertunangan kita dulu.”
Alwin tersenyum manis padaku.Kenapa dia membawaku kesini?Ingin mengingat tentang pertunangan pertama kita?

“Dan kini,ditempat yang sama aku akan mengulangi semua dari awal.”What?Mengulanginya?Aku tidak salah dengar kan?

“Tapi bagaimana dengan Rafael?”Aku tau sekarang aku sudah tak sendiri.Aku pacar dari seorang Rafael.

~ Author POV ~

Seorang lelaki yang ternyata Rafael datang dari belakang…

“Tidak perlu mengkhawatirkanku,aku sangat bahagia jika kau bahagia dengannya.”Katanya dengan nada yang benar-benar memperlihatkan ketulusannya.

Dari kejauhan Angel,Bisma dan Steven melihat kejadian itu.

“So sweet banget ya…jadi inget sama Morgan dulu.”Angel jadi flashback kemasa lalu saat dia dilamar oleh Morgan.
“Kau benar Angel…”Kata Steven sambil memeluk Bisma.
“Hey kalian berdua…sadar ihh!!!”Angel menyadarkan Steven dengan berusaha melepas pelukan erat mereka berdua.

“Eh,apa yang kau lakukan?Aku masih normal!”Jawab Bisma mengelak dan langsung melepas pelukan Steven.

“Hahaha…Steven terbawa suasana ya?”Angel menggoda Steven dan Bisma.Mereka tertawa terbahak-bahak bersama.

Lalu mereka bertiga menghampiri Ryn,Alwin dan Rafael.

“Dan kini,ditempat yang sama aku mau mengulanginya dari awal…aku masih belum punya cincinnya,jadi aku mau melamarmu dengan…bagaimana kalau dengan ini?”Alwin mengamati sekitar,siapa tau ada yang buang cincin pertunangan.*Alwin lagi-lagi ga modal,megang 2 batu yang berlubang seperti cincin.

“Jadi satu untukku dan satu untukmu.”Lanjutnya.

Ryn dan Alwin berpelukan erat sekali sampai-sampai mereka lupa dengan mereka-mereka yang asyik menonton film romance secara langsung.

Steven mendekat.

“Kak,kau ini tidak modal sekali!!Ini,kupinjami cincin!”Steven menyodorkan kotak cincin.

Alwin membukanya.
“Ini kan cincin yang kupesan?!Katanya 2 hari lagi baru jadi…”Alwin terkejut.
“Lebih cepat lebih baik kan kak?”Steven menggoda.

Lalu Alwin mengambil cincin batu tadi dan langsung membuangnya,dan memakaikan cincin emas dijari manis Ryn.

“Cantik”Kagum Ryn sambil melihat bentuk cincin itu,yang ternyata persis dengan cincin ranting bunga miliknya dulu.
“Ini pertunangan ketiga kita.”Kata Alwin sambil tertawa.

Semua jadi ikut tertawa…

~ Alwin POV ~

Pertunangan pertama kita,aku melamarmu dengan cincin ranting bunga yang sama sekali tidak ada harganya itu.

Pertunangan kedua kita,aku melamarmu dengan cincin batu tadi.Itu juga tidak berharga sama sekali.Aku tidak modal ya?Hehehe…

Dan kini,pertunangan ketiga kita.Aku lebih modal nih.Aku melamarmu dengan cincin sungguhan yang kupesan berbentuk ranting seperti cincin pertunangan kita yang pertama.



~ THE END ~

Akhirnya selesai juga…
Bagaimana?Pasti GaJe abis deh…Hahaha
#Udah tau nanya lu Thor!!
Gaje-gaje yang penting bentuk FF.Wkwkwk *Evil laugh

Oke,thanx udah baca…jangan lupa tinggalkan comment ya!!

readmore »»